Jika Anda mencari cara untuk menikmati keindahan alam sambil mengeksplorasi sejarah, ada satu destinasi wisata di Aceh yang memungkinkan Anda melakukannya. Taman Putroe Phang, begitu namanya, memiliki nilai sejarah yang signifikan karena dulunya merupakan hadiah dari Sultan Iskandar Muda kepada Permaisurinya. Permaisuri tersebut bernama Putroe Phang, dan namanya hingga kini diabadikan sebagai nama taman yang ia bangun.
Hingga saat ini, Taman Putroe Phang yang terletak di Kota Banda Aceh tetap terjaga dengan baik oleh petugasnya. Taman ini dijaga dan dilestarikan seperti situs peninggalan sejarah. Popularitasnya cukup tinggi sehingga selalu ramai dikunjungi, terutama oleh wisatawan lokal. Mayoritas pengunjung datang untuk bersantai sambil menikmati keindahan yang ditawarkan oleh taman ini. Namun, mereka juga memiliki tujuan yang sama, yaitu mengenal objek wisata yang juga memiliki nilai sejarah.
Taman ini dihiasi dengan pepohonan rindang dan bunga-bunga yang cantik. Pemandangan di Taman Putroe Phang juga menakjubkan. Namun, itu bukanlah satu-satunya daya tariknya. Di tengah taman, terdapat sebuah kolam luas yang airnya tenang tanpa arus yang terlihat jelas. Di tengah kolam, terdapat replika sebuah kerajaan yang didesain dengan unik dan berwarna putih. Pengunjung hanya dapat melihatnya dari jauh karena akses terbatas ke bagian itu.
Daya tarik Taman Putroe Phang begitu kuat sehingga selalu ramai dikunjungi. Setiap hari, pengunjung datang untuk menikmati pemandangan alam di sekitarnya. Pada hari libur, suasana semakin ramai dengan kehadiran wisatawan dari berbagai usia, terutama anak muda dan remaja. Hal ini tidak mengherankan mengingat desain Taman Putroe Phang yang cukup unik. Terlebih lagi, di sekitarnya terdapat situs peninggalan kerajaan Samudera Pasai.
Keindahan yang Menawan
Taman yang Anda kunjungi bukanlah taman biasa, melainkan taman yang mempesona dan sulit ditemukan keindahannya. Desain taman yang melingkar dengan keunikan arsitektur menjadi pusat perhatian, terutama ketika bangunan bersejarah berwarna putih menyatu dengan hijaunya pepohonan. Selain memberikan kesan teduh, pepohonan di sekitar taman juga menyegarkan udara. Udara segar terasa kala lokasinya berada cukup jauh dari keramaian perkotaan.
Di kolam yang disebutkan sebelumnya, terdapat banyak ikan yang dirawat dan diberi makan. Jika Anda tertarik, Anda juga bisa memberi makan ikan-ikan tersebut untuk merasakan sensasi yang unik. Ada juga satu titik di kolam yang penuh dengan bunga teratai cantik. Saat Anda menjelajahi taman, nuansa klasik terasa begitu kuat dengan adanya bangunan khas Aceh.
Sejarah yang Mengesankan
Daya tarik selanjutnya dari Taman Putroe Phang adalah nilai sejarahnya. Tidak semua penduduk Aceh mengetahui sejarah di balik keberadaan taman ini, terutama mereka yang baru memasuki masa remaja atau dewasa. Sebagai seorang Sultan yang memegang jabatan tertinggi di kerajaan, Sultan Iskandar Muda sering melakukan perjalanan diplomatik. Sang permaisuri, yang berasal dari Pahang, Malaysia, sering merasa kesepian dan merindukan kampung halamannya.
Maka dari itu, ia meminta Sultan untuk membangun sebuah taman sebagai pengganti rindu terhadap kampung halamannya ketika Sultan pergi bertugas. Karena rasa cinta dan kasih sayangnya terhadap permaisuri, Sultan Iskandar Muda memenuhi permintaan itu dengan membangun taman yang hingga saat ini tetap terjaga. Jika ditelusuri lebih dalam, tidak hanya kelestarian taman yang terjaga, tetapi juga rasa cinta Sultan terhadap permaisuri yang tetap hidup.
Desain Bangunan yang Unik
Tidak hanya replika kerajaan yang membuat Taman Putroe Phang unik, tetapi juga keseluruhan desainnya. Kolam, taman bunga, dan bangunan khas Aceh menyatu secara harmonis, menciptakan daya tarik bagi setiap pengunjung yang memandangnya. Sejak memasuki taman, keunikan ini dapat dirasakan dengan adanya pintu yang biasanya digunakan sebagai akses oleh sang permaisuri.
Warna putih dari bangunan tersebut memiliki makna yang dalam. Kejujuran dan kesucian adalah tujuan dan simbol dari warna tersebut. Hingga saat ini, kejujuran tetap menjadi salah satu sifat yang dijunjung tinggi oleh penduduk Aceh, terutama keturunan Sultan Iskandar Muda. Mungkin bagi beberapa orang yang tidak memiliki jiwa seni, desain keseluruhan taman mungkin tidak terlalu unik. Namun, bagi mereka yang menghargai nilai seni, pasti akan terpesona ketika melihatnya.
Sumber: