Kemajuan teknologi informasi yang pesat bak pisau bermata dua. Di balik sisi positifnya yang bisa menunjang produktivitas dan kegiatan ekonomi, ada pula pengaruh negatif. Khususnya karena disalahgunakan oleh manusia.
Salah satu dampak negatif itu adalah semakin mudahnya masyarakat mengakses konten pornografi, bahkan sampai open BO atau booking online, sebuah istilah yang digunakan untuk merujuk pada praktik prostitusi online.
Dengan begitu, penting rasanya untuk mengetahui apa itu open BO. Penting untuk dicatat, pembahasan ini bukan promosi atau dukungan terhadap kegiatan maksiat itu, melainkan bertujuan untuk memberikan pemahaman untuk waspada agar orang-orang di sekitar tidak terjerumus.
- Apa itu Open BO
Open BO sendiri memiliki kepanjangan yang berbeda. Ada yang menganggapnya bahwa open BO adalah open booking online, tapi ada pula yang menyebutnya sebagai open booking out. Jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia, keduanya berarti membuka pesanan secara online.
Alih-alih memesan barang, open BO di sini kerap digunakan untuk prostitusi daring yang berarti memesan partner seks. Istilah ini digunakan oleh perempuan maupun laki-laki. Jadi, ringkasnya, open BO merupakan aktivitas transaksi pelanggan dan penyedia prostitusi secara daring.
Pada prosesnya, open BO ini merujuk secara keseluruhan. Namun, yang berlangsung secara daring hanya saat pemasaran dan transaksi. Sisanya, pengguna dan penyedia layanan akan bertemu untuk melakukan aktivitas seks yang disepakati.
- Aplikasi yang Sering Disalahgunakan untuk Open BO
Minimnya pengawasan dari aplikator sehingga aplikasi rawan disalahgunakan. Setidaknya ada beberapa aplikasi yang kerap digunakan oleh pelaku open BO maupun muncikari untuk menawarkan jasa kepada pria hidung belang.
- Telegram
Media sosial ini mulai populer sejak pandemi. Fitur yang ditawarkan menyerupai WhatsApp. Hanya saja, Telegram dilengkapi fitur nearby yang membuat penggunanya dapat mengakses grup berisikan konten negatif.
Tidak heran, tidak sedikit pengguna Telegram yang menyediakan video porno hingga menawarkan jasa prostitusi.
Twitter sebenarnya dimaksudkan untuk membangun jaringan sosial secara digital. Namun, sebagian pengguna justru menawarkan jasa open BO lewat Twitter secara terang-terangan. Lewat aplikasi ini pengguna bisa mencari akun-akun 18+ yang tak segan menyantumkan foto, tarif, hingga nomor yang bisa dihubungi.
- BeeTalk
Aplikasi BeeTalk juga kini identik dengan prostitusi online karena lebih banyak digunakan untuk transaksi penjajal seks.
Fitur mencari teman baru di sekitar pengguna membuat para pelaku prostitusi online dengan mudah mempromosikan diri.
- Tantan
Aplikasi sosial Tantan dirancang khusus untuk pengguna usia 20-an. Aplikasi ini memanfaatkan sistem swipe and match dan dua pengguna memulai percakapan saat keduanya menyukai satu sama lain.
Selain bisa mencari teman kencan atau jodoh, aplikasi ini bisa disalahgunakan oleh pengguna untuk kegiatan prostitusi online.
- Tinder
Ketika menggunakan aplikasi Tinder, pengguna cukup menggeser atau mengusap ke kanan untuk menyukai pengguna lain dan otomatis mengirim permintaan pertemanan. Jika tidak tertarik dengan pengguna lain yang ditampilkan, pengguna bisa menggeser atau mengusap ke kiri.
Aplikasi ini ternyata tidak hanya digunakan untuk mencari jodoh. Sebagian orang menggunakan aplikasi Tinder untuk mencari penjaja layanan prostitusi.
- Badoo
Sama seperti Tantan dan Tinder, Badoo juga termasuk aplikasi kencan daring. Pengguna Badoo tidak hanya berasal dari Indonesia tetapi juga berasal dari luar negeri. Untuk cara kerjanya pun sama seperti Tantan dan Tinder, yaitu swipe and match. Bagi penyedia jasa, biasanya mereka akan mengunggah foto seksi untuk memancing pelanggan.
- MiChat
MiChat merupakan aplikasi yang paling sering dikaitkan dengan bisnis prostitusi online. Padahal, aplikasi ini memiliki fitur dan kemudahan yang hampir sama dengan aplikasi-aplikasi lainnya, bahkan lebih lengkap. Sayangnya, aplikasi ini lebih sering disalahgunakan oleh sejumlah pihak.